Jumat, 05 Februari 2010

Istana Brand Castle di malam hari

pemerintah Romania jaman modern ini seperti di hadapkan pada dilema, antara koneksi pahlawan nasional mereka (Vlad) dengan karakter monster vampir. Puri kediaman Vlad Tepes si drakula yg bernama Bran Castle, kini di kenal sebagai istana drakula. Dan masih banyak lagi plesetan alur sejarah yang di paksakan oleh sebagian golongan yg mencari keuntungan, sedemikian agar di kaitkan dengan sosok mengerikan itu, dan semua itu di nilai Romania sebagai upaya pelecehan terhadap sejarah.


Selama hidupnya, Vlad III si drakula ini sangat amat luar biasa kejamnya. Drakula suka menempatkan piala emas di tengah lapangan di Targoviste. Siapapun yg mencoba mencuri piala itu akan menemui kematian di tusuk sate hidup hidup dan di pajang agar bisa di tonton orang. Peletakan piala itu adalah simbol kepemimpinan drakula yg mengutamakan kejujuran dan kepatuhan total. Piala itu tidak pernah di curi semasa kepemimpinan drakula.

Suatu hari datang pedagang asing ke tanah kekuasaan drakula itu, di Targoviste. Sadar akan reputasi kejujuran drakula, pedagang ini membiarkan harta nya di jalanan dalam kondisi tidak di jaga. Besok paginya, hartanya itu sudah hilang dan pedagang itu melaporkannya kepada sang pangeran drakula. Drakula menyakinkan pedagang itu jika uangnya akan kembali dan memaksa pedagang untuk menginap di istana nya malam itu. Drakula kemudian mengeluarkan ancaman pada kota Targoviste, temukan pencuri dan kembalikan uang, atau ia akan memusnahkan kota itu. Tak lama setelah itu pencuri nya di temukan beserta uang nya, tapi dalam jumlah lebih dari seharusnya. Pedagang itu menyampaikan pada drakula jika uang yg di temukan jumlah nya lebih dari seharusnya. Tak lama, drakula memerintahkan agar pencuri di tusuk sate hidup hidup di tengah lapangan. Drakula berpaling pada pedagang itu dan berkata, ‘Jika anda tidak melaporkan kelebihan uang itu, maka saya akan menusuk anda juga hidup hidup seperti pencuri itu tadi.’

Suatu hari ada 2 pendeta katolik yg mengunjungi istana drakula di Targoviste. Drakula kemudian memamerkan mayat mayat yg ada di atas ujung tombak yg tengah berdiri di lapangan rumahnya. Drakula menanyakan pendapat para pendeta itu. Yang satu mengatakan, ‘Anda di tunjuk oleh Tuhan untuk memerangi iblis’. Yang satunya lagi lebih jujur dan dengan kekuatan moral ia mengecam kejamnya hukuman itu. Ada 2 versi cerita ini, versi yg pertama mengatakan, drakula memberi hadiah kepada pendeta pertama dan menusuk sate pendeta yg jujur. Versi lain mengatakan, drakula menusuk sate si pendeta penjilat itu, dan memberi hadiah pada pendeta yg mengecam nya karena kejujurannya.

0 komentar:

Posting Komentar